Dokter Taiwan ini menyarankan masker kain dengan filter udara 


Bikin masker sendiri
Sumber:
Dr Kuan-Ting Chen

Di tengah wabah COVID-19 ini, stok masker semakin menipis dan harganya semakin tidak masuk akal. 

Buat yang kesulitan untuk mendapatkan masker, kalian tidak perlu khawatir. Dr Kuan-Ting Chen, seorang dokter anestesi asal Taiwan, membagikan cara membuat masker sendiri di laman Facebook-nya.

Berbeda dengan masker bedah yang hanya sekali pakai, masker DIY ini bisa dicuci dan digunakan berulang kali.

Berikut caranya.


Mengumpulkan bahan masker bedah


Masker bedah terbuat dari kain tanpa anyaman (nonwoven) jenis meltblown dan strukturnya terdiri dari tiga lapis: 

  • Lapisan non-anyaman yang kedap air (bagian depan)
  • Kain serat mikro non-anyaman jenis meltblown (bagian tengah)
  • Kain non-anyaman biasa (bagian belakang)


Sumber: Dr Chen Xiaoting


Masker DIY


Di postingannya, Dr Chen membagikan proses empat langkah untuk membuat masker sendiri: 

  1. Beli kain
  2. Cari penjahit
  3. Bawa masker bedah sebagai sampel ukuran untuk penjahit
  4. Gunakan kain non-anyaman sebagai filter

Dr Chen menggunakan selembar kain biru berukuran 30 x 105 cm dengan harga Rp 29.700 (NT$55).

Setelah itu, dia pergi ke tukang jahit dan dalam waktu 30 menit, masker kain langsung jadi.


Sumber: Dr Chen Xiaoting

Rahasia masker ini terletak di bagian tengahnya. Dr Chen menggunakan sesuatu yang dapat berfungsi sebagai filter udara atau menggantikan “kain serat mikro non-anyaman jenis meltblown”.

Dia mengambil tisu basah yang sudah kering dan menyelipkannya ke dalam lubang khusus pada maskernya. Kamu juga bisa menggunakan tisu toilet.


Sumber: Dr Kuan-Ting Chen

Barang-barang lain yang terbuat dari kain non-anyaman juga dapat digunakan sebagai filter. Contohnya, kain serat mikro, kain kasa, popok bersih, atau tampon bersih.

Ketika masker sudah tidak layak pakai dan kamu mau menggantinya, gunakan kain baru yang belum pernah dipakai sebelumnya. Penyaring udara itu penting, jadi tidak perlu terlalu hemat ketika memilih bahan.


Kenapa harus masker kain? 


Ancaman COVID-19 membuat orang-orang panik. Akibatnya, stok masker di toko-toko pun habis. Masker kain menjadi solusi. Selain murah, ia juga cukup efektif dalam mencegah penyebaran virus

Kata Dr Chen, menggunakan masker kain bukan sesuatu yang asing dalam dunia medis.


Sumber: Dr Kuan-Ting Chen

Dia pernah menggunakan masker dan topi bedah yang terbuat dari kain saat bekerja di rumah sakit di Thailand dan Myanmar. Hasilnya, limbah medis berkurang. Selain itu, masker kain juga ramah lingkungan.


Perlukah memakai masker bedah? 


Masker bedah dapat menyaring partikel udara, tetapi ia tidak 100 persen efektif menyaring semua virus. Pada hampir semua jenis masker, kecuali masker N95, udara tetap bisa masuk dari bagian samping masker. Namun, masker N95 hanya boleh digunakan dalam situasi kritis.

Menurut Dr Chen, kamu tidak perlu menggunakan masker di tempat-tempat dengan risiko penularan yang rendah karena ia tidak bisa digunakan terlalu lama.

Dia menulis,

“Orang biasa tidak memerlukannya! Kalau Anda punya penyakit jantung, tolong jangan memakainya.”

Ternyata masker bedah bisa menyebabkan kesulitan bernapas. Dia bercerita bahwa beberapa hari yang lalu sebelum dia membuat postingan itu, seorang pria tua harus dikirim ke unit gawat darurat (UGD) karena mengalami sesak napas saat menggunakan masker bedah.


Menjahit masker wajah


Sebuah laman Facebook asal Taiwan yang bernama Button Tree mengikuti nasihat Dr Chen dan membagikan cara membuat masker sendiri.

Pertama-tama, ambil sepotong kain dan bentuk lipatan pada kain sesuai ukuran yang tertera pada pola di bawah. 


Sumber: Button Tree

Lalu setrika setiap lipatan agar kain terbentuk. Sisakan dua potongan kain untuk bagian samping masker.


Sumber: Button Tree

Jangan lupa untuk membuat kantong di bagian tengah untuk filter udaranya. 


Sumber: Button Tree

Hasil akhirnya adalah masker kain yang mampu melindungi dirimu dan orang-orang di sekitarmu di saat wabah seperti ini.

Kamu bisa mengikuti langkah-langkahnya di sini.


Lebih penting mencuci tangan 



Sumber: Unsplash

Kita semua sibuk mencari masker yang paling efektif untuk melindungi diri sendiri dan keluarga. Akan tetapi, Dr Chen mengatakan bahwa mencuci tangan lebih penting daripada menggunakan masker

Siapa saja dapat tertular virus setelah menyentuh permukaan yang terkontaminasi, lalu memegang mata, hidung, atau mulut mereka sebelum sempat mencuci tangan. Oleh karena itu, ingatlah untuk selalu menjaga kebersihanmu.


Masker N95 hanya untuk petugas kesehatan



Sumber: Mount Elizabeth

Masker kain bukan pengganti masker bedah atau masker N95

Petugas medis yang bekerja di ruang rawat jalan, UGD, atau ruang operasi perlu menggunakan masker N95 karena mereka harus melakukan kontak dekat dengan cairan dari tubuh pasien dan berpotensi lebih besar tertular penyakit


Sumber: Unsplash

Dr Chen menyarankan orang-orang di tempat dengan potensi penularan rendah untuk menggunakan masker kain ketimbang masker N95 supaya tenaga kesehatan kita punya persediaan masker yang cukup untuk melakukan tugas mereka.


Jaga diri



Sumber: Badan Restorasi Gambut

Dengan pasokan yang semakin berkurang di pasaran dan harga masker yang semakin mahal, masker kain menjadi alternatif yang murah dan mumpuni untuk mengurangi penyebaran COVID-19.

Jangan lupa untuk cuci tangan dengan baik menggunakan sabun selama minimal 20 detik, jangan sentuh muka sebelum cuci tangan, hindari tempat ramai atau kerumunan, bersihkan permukaan yang sering kamu sentuh dengan disinfektan setiap hari, dan selalu gunakan masker kalau harus keluar rumah.

 


The English version of this article was originally published on MustShareNews.com and written by Monique Danao.